Senin, 09 Januari 2023

Essay

  

STRATEGI PENINGKATAN LITERASI

DI SMP YLPI P. MARPOYAN

Oleh Sri Rama Yanti,S.Si

            Literasi di Indonesia masih memprihatinkan dan tergolong rendah dibandingkan dengan negara lain. Menurut ranking terbaru PISA, Indonesia berada di peringkat 72 dari 78 negara berdasarkan yang diumumkan oleh The Organisation for Economic Co-peration and Development sedangkan menurut hasil penelitian tentang Indeks Aktivitas Literasi Membaca yang dilakukan Kemendikbud pada tahun 2019 terhadap 34 provinsi menyatakan bahwa indeks literasi nasional masuk dalam kategori aktivitas literasi rendah. Hal ini menjadi permasalahan besar bagi Indonesia khususnya bagi pelajar Indonesia yang nantinya akan menjadi penerus generasi bangsa . Oleh sebab itu pemerintah menggiatkan gerakan literasi sekolah yang lebih diarahkan pada anak usia sekolah dari Taman Kanak-kanak sampai Sekolah Menengah Atas.

            Literasi adalah suatu kemampuan seseorang untuk menggunakan potensi dan keterampilan dalam mengolah dan memahami informasi saat melakukan aktivitas membaca dan menulis. Literasi sangat penting karena dengan literasi menghasilkan sumber daya manusia yang berpengetahuan luas dan berkualitas. Literasi dapat dimulai dengan membaca buku baik buku elektronik maupun berbentuk cetak seperti buku pengetahuan, novel, cerita pendek, komik, majalah, koran, dan lain-lain

            Literasi sekolah merupakan salah satu bentuk kegiatan yang sangat bermanfaat untuk digalakkan oleh semua warga sekolah. Untuk itu SMP YLPI P.Marpoyan mendukung program Kemndikbud mengenai literasi melalui Gerakan Listerasi sekolah (GLS) yang dikoordinir oleh Tim Pustaka sekolah. Gerakan Literasi Sekolah di SMP YLPI P.Marpoyan  diharapkan akan menciptakan ekosistem pendidikan yang literat. Ekosistem pendidikan yang literat adalah lingkungan yang menyenangkan dan ramah siswa, sehingga menumbuhkan semangat warganya dalam belajar dan menumbuhkan semangat ingin tahu serta cinta pengetahuan.

            SMP YLPI P.Marpoyan adalah sekolah swasta dibawah naungan Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Riau  yang  memiliki fasilitas yang memadai untuk menggiatkan Gerakan Literasi Sekolah. Saya selaku kepala sekolah bersama guru  berusaha semaksimal mungkin untuk menyediakan fasilitas untuk GLS seperti membuat pojok baca di dalam kelas dan diluar kelas, membuat panggung kreasi sebagai wadah pengembangan minat bakat dan melengkapi fasilitas pustaka seperti komputer dan pengadaan buku bacaan. Setelah melengkapi sarana prasarana tersebut, sekolah merancang sebuah program yang bertujuan untuk menumbuhkan semangat literasi dan minat bakat siswa. Tentunya untuk menyusun program GLS ini, terlebih dahulu kami melakukan pengamatan kepada siswa untuk mengetahui sejauh mana minat baca siswa.

            Dari hasil pengamatan sekolah, penyebab rendahnya minat baca siswa SMP YLPI P.Marpoyan adalah kebiasaan membaca belum diterapkan sejak kecil, motivasi membaca siswa masih rendah, kondisi lingkungan keluarga yang tidak menjadikan membaca sebuah kebiasaan, dan maraknya penggunaan gawai (gadget). Atas kondisi tersebut sekolah membuat kegiatan GLS melalui program pustaka yang dikenal dengan pustaka Literasi, Pustaka Menulis, Pustaka Mengajar dan Pustaka Berbagi. Program ini dibuat selain untuk menumbuhkan minat baca siswa, program ini juga dapat mengembangkan kemampuan menulis siswa dan mengembangkan minat bakat siswa dibidang bahasa.

            Pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah SMP YLPI P.Marpoyan melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

1.    Pustaka Literasi

·         Guru dan siswa membaca buku selama 10 menit diawal pembelajaran pagi didalam kelas

·         Menjadikan pustaka berbasis digital yaitu perpustakaan yang menyimpan data baik itu buku (tulisan), gambar, suara dalam bentuk file elektronik dan mendistribusikanya dengan menggunakan protokol elektronik melalui jaringan internet.

·         Mengadakan berbagai perlombaan yang memancing minat baca siswa untuk menghasilkan karya seperti lomba menulis puisi,membuat poster, pemilihan duta literasi dan penghargaan untuk pejuang pustaka (siswa yang aktif membaca).

 

2.    Pustaka Menulis

·         Membuat pelatihan menulis bagi siswa yang berbakat dibidang bahasa, hasil pelatihan ini berupa karya kumpulan cerpen dan dibukukan

 

3.    Pustaka Mengajar

·         Memberikan bimbingan belajar bagi murid untuk membantu tugas tugas akademis yang didampingi guru dan tutor sebaya

 

4.    Pustaka berbagi

·         Menumbuhkan karakter siswa untuk berbagi seperti hibah buku, berbagi makanan dan minuman untuk pengunjung pustaka dan study banding.

            Besar harapan sekolah untuk dapat melaksanakan program pustaka tersebut secara berkelanjutan agar tujuan Gerakan Literasi Sekolah dapat terwujud. Program sekreatif apapun jika hanya semangat dilakukan diawal awal saja sedangkan selanjutnya enggan melaksanakannya maka akan menjadi percuma. Jadi apapun contoh program gerakan literasi sekolah (GLS) yang hendak dilaksanakan, pasti membutuhkan komitmen atau dukungan dari semua pihak yang terlibat di dalam sekolah. Seluruh warga sekolah bisa bersama sama menumbuhkan kesadaran akan pentingnya membaca dan membudayakan membaca di sekolah.

            Oleh karena itu, dalam rangka mendukung program gerakan literasi sekolah, semua warga sekolah wajib ikut serta dalam meningkatkan budaya membaca dan menulis dalam kehidupan sehari-hari, serta menjadi contoh atau teladan bagi pelajar lainnya. 


                 Video singkat tentang program pustaka di acara Puncak HGN Jakarta


 

 

 

 

 

 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Best Practise Pengaruh suhu,waktu dan pH KOMBUCHA

Menganalisis pengaruh suhu, pH serta waktu fermentasi pada pembuatan minuman KOMBUCHA   melalui analisis data menggunakan Artificial Intelli...