Selasa, 27 April 2021

SUMBER DAYA SEKOLAH IDENTIFIKASI ASET SMP YLPI P. MARPOYAN


SMP YLPI P. Marpoyan adalah sekolah swasta yang berdiri tahun 1984  dibawah naungan Yayasan Lembaga Pendidikan Islam Riau (YLPI Riau). Sekolah ini terletak di lingkungan pendidikan karena YLPI Riau memiliki beberapa satuan pendidikan dari tingkat PAUD sampai Perguruan Tinggi yang beralamat di jalan Kaharuddin Nasution kecamaan Bukit Raya kelurahan Air Dingin. Semenjak tahun 2010 SMP YLPI P. Marpoyan terakreditasi A dan ini merupakan hasil perjuangan seluruh warga sekolah untuk meningkatkan akreditasi dari B menjadi A. 

SMP YLPI P. Marpoyan jika dilihat dari fisik bangunannya merupakan sekolah yang sederhana. Bangunannya terdiri dari 6 ruang kelas, 1 ruang majelis guru, 1 ruang UKS yang bergabung dengan ruang BK, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang OSIS, 1 ruang pustaka, 1 ruang laboratorium IPA, 2 ruang kelas digabung menjadi ruang sholat , 1 kantin dan 6 toilet. SMP YLPI P. Marpoyan belum memiliki lapangan voli/basket, musholla, laboratorium komputer dan ruang Aula. Walaupun adanya beberapa kekurangan dalam bentuk sarana prasarana seluruh warga sekolah tetap berusaha mencari solusi dalam memenuhi kebutuhan belajar murid.

Ditinjau dari Sumber Daya Manusianya, SMP YLPI P. Marpoyan memiliki Tenaga pendidik dan kependidikan yang memiliki kualifikasi pendidikan terakhir Strata Satu(S1). Begitu juga dengan ekonomi orang tua dari murid dirata-ratakan menengah keatas, hanya sebagian kecil yang memilki ekonomi rendah. Hal ini bisa menjadi kekuatan sekolah untuk meningkatkan SDM yang ada dengan melakukan Pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset (PKBA) yang menekankan pada nilai, prinsip dan cara berpikir untuk memajukan sekolah. Pendekatan ini memberikan nilai lebih pada kapasitas, kemampuan, pengetahuan, jaringan, dan potensi yang dimiliki oleh sekolah. Denga n demikian pendekatan ini melihat sekolah sebagai pencipta dari kesehatan dan kesejahteraan, bukan sebagai sekedar penerima bantuan. 

Mengidentifikasi sumber daya sekolah yang ada sangat perlu dilakukan secara maksimal dan kontinue. Perlunya pengelolaan sumber daya secara kreatif dan inovatif untuk  menghasilkan hal-hal yang positif dari sumber daya yang dimiliki sehingga menjadi kekutan inspirasi dan potensi yang posistif.



7 aset utama yang dimiliki SMP YLPI P. Marpoyan:

1. Modal Manusia

  •            Kepala sekolah, Guru,  Tata Usaha

Kualifikasi pendidikan tenaga pendidik dan kependidikan minimal S1 yang berusia rata-rata 30-45 tahun. Dari segi usia guru-guru disekolah masih sangat produktif. SMP YLPI P. Marpoyan juga memiliki guru-guru yeng bersertifikasi ( 5 dari 17 guru), 2 guru yang mumpuni di bidang IT  dan terdapat 2 orang guru sebagai Instruktur Nasional. 

Ada beberapa kelemahan yang masih belum termanfaatkan dengan baik yaitu belum memberdayakan guru guru yang bersertifikasi dan yang telah menjadi Instruktur untuk memberikan pembinaan dalam meningkatkan pembelajaran melalui KKG sekolah (KKG belum aktif). Belum meratanya kemampuan guru untuk meningkatkan pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran karena rendahnya motivasi guru untuk belajar dan perlunya diprogramkan pelatihan pelatihan pemanfaatan teknologi dari guru-guru yang mumpuni di bidang IT. 

  • Siswa
Murid SMP YLPI P.Marpoyan berjumlah 149 orang dengan rata-rata kemampuan akademik menengah kebawah. Walaupun demikian ada beberapa murid yang memiliki keterampilan dibidang seni, olahraga, pramuka, bahasa, dan tahfiz. Untuk itu sekolah harus membuat program yang mampu meningkatkan prestasi murid di kegiatan non akademik. Selama ini untuk kegiatan non akademik hanya dilakukan sekali seminggu pada kegiatan eksrakurikuler, sehingga perlu ditingkatkan lagi pembinaan oleh guru yang berkompetensi dibidangnya. 
Prestasi dibidang akademik SMP YLPI P. Marpoyan sangat sulit untuk meraihnya, ini dikarenakan murid yang masuk ke SMP YLPI P.Marpoyan memiliki nilai dibawah rata-rata. Selain itu rendahnya motivasi guru untuk memberi bimbingan secara terus menerus. Untuk kedepan sekolah harus membuat pembinaan khusus secara kontinue dan konsisten.

  • Wali Murid
    Wali murid SMP YLPI P. Marpoyan memiliki latar belakang ekonomi dan profesi yang beragam seperti pedagang, dosen, pns, pengusaha, kontraktor, perawat, guru dan pendakwah. Wali murid SMP YLPI P. Marpoyan memberikan dukungan mengenai program sekolah seperti memberikan kontribusi materi maupun tenaga.  Wali murid yang mampu memberikan sumbangsihnya untuk penyediaan sarana dan prasarana sekolah dan sekolah memiliki program melibatkan orang tua dalam memberikan pengalaman belajar kepada murid sesuai bidangnya seperti walimurid yang berprofesi sebagai perawat memberikan ilmunya kepada murid melalui kegiatan seminar. Kelemahan yang ada selama ini sekolah tidak membuat jadwal berkala dan mengagendakannya sesuai kebutuhan pada saat itu saja
  • Pengurus Yayasan
     Yayasan hanya berperan sebagai kontrol, untuk pendanaan dan pengembangan sekolah diserahkan kepada sekolah. Inilah hal yang harus diperbaiki, harapan kedepannya hendaknya yayasan memberikan kontribusi materi untuk menunjang kebutuhan sekolah. 




2. Modal Sosial
    
  • Kerjasama dengan puskesmas terdekat    
    Pemanfaatan Puskesmas adalah meminta bantuan alat Kesehatan Tensimeter, Timbangan badan, Termometer suhu, dan juga obat-obat. Pengajuan proposal ditujukan ke puskesmas setiap awal tahun kegiatan pembelajaran oleh pengelola UKS dan di setujui oleh kepala sekolah.

  • Kerjasama dengan FKIP Universitas Islam Riau 
    Pemanfaatan kerjasama ini adalah dalam melakukan penelitian  yang berkerjasama dengan mahasiswa dan menggunakan fasililitas labor yang ada di sana. Kelemahan selama  ini kegiatan dilakukan hanya sau kali setahun dan hanya dimanfaatkan oleh beberapa guru, sehingga untuk kedepannya perlu setiap guru memanfaatkan kerjasama tersebut.

  • Pembentukan Persatuan Orang Tua / wali murid Kelas (POMK)
    Adanya POMK mampu bersinergis dengan sekolah untuk membuat program program yang bermanfaat bagi anak seperti penggalangan dana kemalangan, family gahering kelas, out bond dan parenting teaching. Kelemahan selama ini adalah kurangnya peran wali kelas untuk mengajak POMK membuat kegiatan kegiatan untuk pengembangan murid. 



3. Modal Fisik

Tersedianya laboratorium IPA,   Tersedianya ruang UKS, Tersedianya ruang kelas yang memadai, Tersedianya Pustaka, Tersedianya ruang sholat, Toilet yang memadai dan tersedianya ruang majelis guru/TU/Kepsek.         
  • Pustaka    
    Pustaka ini merupakan bantuan dari kemendikbud tahun 2014. Dari sisi fasilitas masih banyak kekurangan seperti jumlah buku yang sedikit dan jaringan internet. Harapan kedepan menjadikan pustka digial dengan cara meningkakan kemampuan IT puusakawan, melengkapi fasilitas digital dan 
berkerjasama dengan Pustaka UIR dan Kota Pekanbaru.

  • Laboratorium IPA
    Laboratorium IPA merupakan bantuan pemerintah tahun 2016. Kebutuhan  alat dan bahan yang dimiliki masih minim, sehingga kepala labor harus dapat mencari alternatif lain agar murid dapat belajar maksimal seperti menggunakan laboratorium yang ada di FKIP UIR.

  • Ruang Sholat
    Walaupun sekolah belum memiliki Musholla, sekolah merubah fungsi ruang kelas menjadi musholla agar kegiatan ibadah keagamaan lancar. Untuk saat ini ruang sholat kurang nyaman karena kurangnya penyediaan kipas angin sehingga kedepan bisa menggalang dana dari walimurid dan yayasan untuk melengkapi fasilitas ruang sholat

Pemanfaatan aset yang akan datang:
  • Memanfaatkan lapangan olahraga yang ada di SMA YLPI dan UIR karena sekolah tidak memilki lapangan bola/baske dan volli
  • Sekolah tidak memiliki laboratorium komputer sehingga memanfaatkan laboratorium komputer yang ada di SMA YLPI untuk belajar IT dengan melakukan kerjasama dengan SMA YLPI
  • Mendirikan koperasi sekolah untuk memenuhi kebutuhan warga sekolah dan keuntungan yang diperoleh dapat memenuhi sarana prasarana sekolah.
  • Membuat taman literasi dan panggung literasi sebagai wadah meningkatkan minat bacat murid



4. Modal Lingkungan/Alam

a.       Lingkungan sekolah yang memadai untuk beraktifitas, adanya lahan kosong, dekat dengan pasar, rumah sakit, perumahan dan Perguruan Tinggi.

Pemanfaatan aset yang akan dilakukan sebagai berikut:
  • Program adiwiyata, memanfaatkan lahan kosong di  sekolah dengan tanaman pertanian/perkebunan. Penanaman dan pemeliharaan secara kontiniu dan perlunya kerjasama antara guru mata pelajaran IPA dan Prakarya.
  • Menjadikan Kolam yang ada disekolah sebagai usaha bersama untuk membudidayakan ikan konsumsi sehingga dapat menumbuhkan jiwa kewirausahaan murid.
  • Hasil panen ikan dari kolam dapat diperjual belikan di pasar. Murid belajar melakukan transaksi di pasar, melalui mata pelajaran IPS dan matematika.
  • Melakukan kunjungan ke Balai Benih  untuk melakukan observasi pemeliharaan lingkungan dan teknik budidaya tanaman
  • Melakukan kerjasama dengan perkebunan YLPI Riau yang ada di Pasir Putih untuk melatih jiwa kewirausahaan murid dan menambah wawasan murid untuk bercocok tanam



5. Modal Finansial
    Dana BOS, Dana POMK dan SPP murid

            Pemanfaatan aset yang akan datang:
  • Pasar sebagai modal finasial dapat dijadikan tempat jual beli jika sekolah melakukan kegiatan usaha seperti pemasaran hasil produk siswa dari program adiwiyata, hasil praktek mata pelajaran Prakarya dan hasil budidaya ikan Hasil dari Kegiatan dapat menambah masukan untuk Kegiatan OSIS. Misalnya untuk membiayai pentas seni dan  membeli hadiah lomba yang diadakan di sekolah.
  • Memanfaatkan Bank Unisritama ( bank YLPI Riau) untuk simpan pinjam perorangan maupun sekolah sehingga dapat memenuhi kebutuhan perorangan/sekolah yang mendesak

6. Modal politik

        Dalam hal kepemimpinan di SMP YLPI P. Mapoyan sangat terbuka. Siapapun dapat menjadi pemimpin dengan mengikuti seleksi dari administrasi, tes tulis dan wawancara dari pihak yayasan. Wakil kepala sekolah ditentukan oleh kepala sekolah terpilih dengan mewawancarai guru dan dipilih sesuai minat dan kemampuannya. 

        Lembaga pemerintah yang memiliki hubungan dengan sekolah adalah BNN, puskemas, pelayanan listrik, pelayanan dari Bank dan lainnya.

        Yang belum dimanfaatkan:

  • Anggota dewan, tempat menyampaikan aspirasi sekolah dan  Adanya diskusi terbuka secara berkala antara anggota dewan dengan warga sekolah
  • Sekolah meminta kepada wartawan untuk memuat ke media tentang kondisi sekolah, guru, siswa yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan dan prestasi yang dimilki oleh sekolah. 

7. Modal Agama dan Budaya

        SMP YLPI P. Marpoyan merupakan sekolah berbasis Islam sehingga murid dituntut untuk mempelajari agama dan bisa menghafal alquran denga baik.  Untuk kegiatan keagamaan, sekolah mengadakan lomba seperti pidato, tahfiz dan adzan yang dilakukan pada saat class meeting. Selain itu sekolah mewajibkan murid untuk sholat dhuha, zuhur dan ashar berjamaah serta menjalankan infak setiap jum'a. Sekolah juga bekerjasama dengan PKPU yang bergerak untuk mencari bantuan dan menyalurkan bantuan kepada yang membutuhkan. Murid SMP YLPI memiliki latar budaya yang beranekaragaman dan untuk memfasilitasi keberanekaragaman tersebut mengadakan pentas seni dan jum'a kreatif. 

Pemanfaatan aset yang akan dilakukan sebagai berikut:
  • Membentuk kelompok-kelompok seni sesuai budaya dan adat yang berbeda, agar saling berbagi pengetahuan budaya daerah.
  • Mengaktifkan kembali organisasi ROHIS untuk menyemarakkan program-program keagamaan 
  • Bekerjasama dengan Organisasi keagamaan islam UIR untuk menjalankan program mentoring



#Sri Rama Yanti CGP Angkatan 1 Pekanbaru#




























Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Best Practise Pengaruh suhu,waktu dan pH KOMBUCHA

Menganalisis pengaruh suhu, pH serta waktu fermentasi pada pembuatan minuman KOMBUCHA   melalui analisis data menggunakan Artificial Intelli...