Rabu, 11 Januari 2023

Puisi

 

Sinar Dunia

Karya Sri Rama Yanti



Disudut ruang itu

engkau duduk dengan wajah sendu

meraba raba dunia dengan kerapuhanmu

sambil menunggu harapan yang tak pasti

 

Tubuhmu yang mulai ringkih

 berpikir untuk terus bertahan hidup

dengan gaji seadanya tidak membuatmu putus asa

engkau terus mengibarkan semangat

demi secercah harapan untuk penerus negeri ini

 

Sepatu yang mulai menganga

Tas yang robek sana sini

Baju yang kusam tak berona

tidak memudarkan sinar wajahmu

yang selalu menjadi penerang negeri ini

 

Teruslah engkau menjadi sosok guru

selalu menyebarkan cahaya ilmu dalam setiap tarikan nafasmu

Ilmumu bagaikan magnet yang selalu membuat kami haus ilmu

 

Engkau guruku

selalu berkarya walau dapurmu belum tentu berasap

selalu tersenyum walau hidupmu susah

apapun kondisimu seisi dunia tahu

bahwa engkau adalah sinar dunia yang kelak menjadi penghuni surgaMu


Pekanbaru 18 November 2022

BUDAYAKAN MEMBACA SEJAK DINI MEMBENTUK

PRIBADI BERKUALITAS

Desmarita Susantie, S.Pd
Guru Bahasa Indonesia
SMP YLPI P. Marpoyan

Literasi kalau kita lihat secara umum diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam membaca dan menulis. Menurut data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia sangat memperihatinkan, hanya 0,001%. Artinya, dari 1000 orang Indonesia, Cuma 1 orang saja yang rajin membaca. Hal ini tentu membuat kita miris dan malu, karna bangsa kita yang begitu besar dan luas ini yang penduduknya kurang lebih 276,4 juta jiwa hanya segelintir orang saja yang peduli dan yakin akan pentingnya membaca buku.

Membaca saat ini bukanlah hal yang mengasyikan dimasyarakat kilta, terutama kalangan generasi muda. Mereka lebih senang bermain bola, main game, internet dan lainnya yang tak ada hubungannya dengan membaca. Bahkan menonton   televisi berjam-jam lebih disukai. Barangkali kita perlu merenung, sejauh mana peranan orang tua, keluarga, sekolah dan masyarakat untuk ikut andil dalam membudayakan membaca dari sejak dini.

            Menjadikan membaca sebagai budaya di kalangan remaja generasi penerus bangsa bukanlah hal yang tidak mungkin. Namun juga bukan hal yang mudah untuk di lakukan. Untuk itu perlu kiranya strategi-strategi yang dapat memotivasi remaja untuk lebih menyukai bacaan. Misalnya dengan ada pustaka kecil dirumah, kelas, sekolah dan tempat bermain mereka. Dengan menyajikan buku-buku bacaan yang mereka minati. Dan menjadikan membaca suatu yang wajib, baik dirumah apalagi disekolah.

            Adalah sebuah proses ketika membaca dijadikan sebuah budaya dikalangan yang sangat jauh dari kebiasaan membaca. Namun demikian janganlah hal tersebut menjadikan kita pesimis bahwa membaca tak bisa dijadikan budaya dikalangan generasi muda kita. Memberikan pemahaman tentang pentingnya membaca juga perlu ditanamkan pada usia dini. Agar kelak mereka menjadi terbiasa dengan hal-hal yang berhubungan dengan membaca. Karena membaca akan menghantarkan mereka kedunia yang memiliki wawasan luas.

            Terkadang tanpa kita sadari, kita telah memberikan contoh kepada generasi muda bahwa kita juga engan untuk selalu menjadikan membaca sebagai budaya. Kita lebih sering menyuruh, memerintah bahkan sampai memaksa anak-anak untuk rajin membaca, tanpa kita mampu memberikan contoh bahwa kita suka membaca. Membaca menjadi hal yang membosankan dan terkadang menjemukan bagi anak-anak dan para remaja.

            Kalaulah kita boleh bercermin pada negara-negara yang telah maju, maka kita bisa melihat bahwa negara-negara besar yang maju itu, adalah negara-negara yang menjadikan membaca sebagai budaya. Menjadikan membaca sebagai suatu yang mengantarkan mereka menuju kesuksesan.

Marilah kita mulai membaca dari saat ini dari diri sendiri, menjadikan contoh tuk generasi muda bahwa membaca itu sesuatu yang menyenangkan, sesuatu yang menjadikan hidup lebih bermakna dan berwawasan. Dengan banyak membaca dapat membuka mata dan cakrawala kita. Dengan banyak membaca menjadikan kita bermartabat.

Bangsa yang hebat adalah bangsa yang memiliki ilmu dan dapat menjadikannya sebagai landasan dalam menentukan sikap. Bangsa yang besar tidak akan basar tanpa adanya ilmu sebagai penompangnya. Bangsa yang maju adalah bangsa yang peduli terhadap arti penting sebuah bacaan. Membaca menghantarkan kita untuk dapat terus berjalan dijalan yang lebih baik.

Membaca merupakan jembatan menuju bangsa yang lebih maju. Masihkah kita menganggap membaca hanyalah untuk mengisi waktu kosong, bukan menjadikannya sebagai bagian dari budaya hidup, budaya membaca disetiap waktu dan tempat.  Tentunya kita mempunyai harapan yang besar terhadap generasi muda kita, harapan bangsa untuk ke depan lebih mengantarkan bangsa ini menjadi bangsa yang tak hanya dilihat sebelah mata.  

            Membiasakan diri membaca berarti kita telah memposisikan diri sebagai seorang yang beritelektual dan membudaya kegiatan positif yang dapat melatih otak untuk menyerap segalah pesan dan informasi yang bermanfaat bagi diri dan lingkungan. Dengan membiasakan membacadi kalangan pelajar merupakan satu hal yang amat penting.Esensial dari anak-anak yang rajin membaca akan membantu perkembangan pola pikir serta kepribadian mereka yang lebih baik dan berwawasan.

Selain itu, dengan membiasakan Budaya Membaca juga mencerminkan rasa suka dan cinta dengan ilmu, karena salah satu yang menjadi sarana sangat penting yaitu menunjang tercapainya suatu pendidikan, juga kepribadian yang dipengaruhi dari Budaya Membaca yang ada.Jadi akan sangat terlihat efeknya kedepan, khusunya bagi para pelajar, diantara mereka yang berilmu serta terdidik dengan baik tidak akan mudah terpegaruh hal-hal yang akan merusak masa depan mereka. Mereka yang membaca juga akan sangat ketara statusnya sebagai pelajar yang berwawasan luas juga terdidik. Oleh karena itu sebagai pelajar harus mengerti betapa pentingnya Membaca bagi kehidupan kita sehari-hari.

Membaca merupakan proses yang memerlukan waktu tentunya tidak bisa instan, harus ada kemauan bahkan paksaan untuk bisa secara berkesinambungan membudayakan kebiasaan membaca. Lingkungan ikut memberi pengaruh yang sangat besar terhadap hal tersebut. Namun tidak mmenutup kemungkinan kebiasaan baik ini bisa kita lakukan, asal setiap kita saling mengingatkan betapa pentingnya membaca bagi kelangsungan hidup kita dimasa mendatang.

Budaya Membaca di kalangan Pelajar akan membentuk pelajar yang berintelektual, serta meiliki kepribadian yang luhur. Hal itu dibuktikan dengan perkembangan cara berfikir mereka untuk kedepan serta kritis dengan lingkungan mereka. Manfaat-manfaat tersebut belum seberapa nilainya, andai saja pelajar sekarang ini menjadikan kegiatan membaca sebagai aktifitas keseharian, maka Jangan heran jika pada masa yang akan datang mereka mampu berkoar dan menunjukan kreatifitasnya di mata dunia.

Ada satu pernyataan dari imam syafi’i yang berbunyi:

“Barang siapa yang menginginkan dunia maka hendaklhah dengan ilmu, dan barang siapa menginginkan akhirat maka hendaklah  dengan ilmu, dan barang siapa yang menginginkan kedua-duanya maka hendaklah dengan ilmu”.

Dari pernyataan tersebut menunjukan bahwa apa saja yang kita inginkan dapat menjadi sebuah kenyataan apabila kita bersungguh-sungguh dan mempunyai keinginan untuk mendapatkannya ilmu. Dan dikatakan seseorang berilmu apabila seseorang memiliki kegemaran membaca buku telah tumbuh dengan baik sedari masih anak-anak serta ditengah keseharian orang tersebut dan menjadikan membaca bagian penting dalam keseharian.

Maka dari itu, bukan sebuah hal yang mengagetkan apabila orang-orang berilmu akan dengan mudah menguasai dunia ketimbang mereka yang tidak memiliki ilmu yang mendukung. Karena kuncinya hanya satu, Membaca. Dan hal yang paling menyenangkan serta representatif untuk membaca adalah kala kita masih menjadi pelajar, adanya tuntutan belajar dari sekolah akan sangat membantu pelajar untuk membaca. ini akan sangat sulit jika dibandingkan dengan kondisi mereka yang sudah bekerja. Mereka para pekerja akan lebih sulit untuk menentukan waktu membaca, dikeranakan beban pikiran yang menambah lelah otak mereka.

Oleh karena itu marilah kita para pelajar buka buku kita bersama-sama dan bacalah! marilah wujudkan impian kita menjadi orang hebat melalui informasi dan manfaat dari yang kita baca. Mari junjung tinggi-tinggi ideologi betapa pentingnya kebudayaan membaca dikalangan pelajar agar mereka tahu bahwa pada saat mereka tidak membaca bumi berhenti untuk menolak kehidupan mereka.

 

 

                                                                                               


Senin, 09 Januari 2023

Essay

  

STRATEGI PENINGKATAN LITERASI

DI SMP YLPI P. MARPOYAN

Oleh Sri Rama Yanti,S.Si

            Literasi di Indonesia masih memprihatinkan dan tergolong rendah dibandingkan dengan negara lain. Menurut ranking terbaru PISA, Indonesia berada di peringkat 72 dari 78 negara berdasarkan yang diumumkan oleh The Organisation for Economic Co-peration and Development sedangkan menurut hasil penelitian tentang Indeks Aktivitas Literasi Membaca yang dilakukan Kemendikbud pada tahun 2019 terhadap 34 provinsi menyatakan bahwa indeks literasi nasional masuk dalam kategori aktivitas literasi rendah. Hal ini menjadi permasalahan besar bagi Indonesia khususnya bagi pelajar Indonesia yang nantinya akan menjadi penerus generasi bangsa . Oleh sebab itu pemerintah menggiatkan gerakan literasi sekolah yang lebih diarahkan pada anak usia sekolah dari Taman Kanak-kanak sampai Sekolah Menengah Atas.

            Literasi adalah suatu kemampuan seseorang untuk menggunakan potensi dan keterampilan dalam mengolah dan memahami informasi saat melakukan aktivitas membaca dan menulis. Literasi sangat penting karena dengan literasi menghasilkan sumber daya manusia yang berpengetahuan luas dan berkualitas. Literasi dapat dimulai dengan membaca buku baik buku elektronik maupun berbentuk cetak seperti buku pengetahuan, novel, cerita pendek, komik, majalah, koran, dan lain-lain

            Literasi sekolah merupakan salah satu bentuk kegiatan yang sangat bermanfaat untuk digalakkan oleh semua warga sekolah. Untuk itu SMP YLPI P.Marpoyan mendukung program Kemndikbud mengenai literasi melalui Gerakan Listerasi sekolah (GLS) yang dikoordinir oleh Tim Pustaka sekolah. Gerakan Literasi Sekolah di SMP YLPI P.Marpoyan  diharapkan akan menciptakan ekosistem pendidikan yang literat. Ekosistem pendidikan yang literat adalah lingkungan yang menyenangkan dan ramah siswa, sehingga menumbuhkan semangat warganya dalam belajar dan menumbuhkan semangat ingin tahu serta cinta pengetahuan.

            SMP YLPI P.Marpoyan adalah sekolah swasta dibawah naungan Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Riau  yang  memiliki fasilitas yang memadai untuk menggiatkan Gerakan Literasi Sekolah. Saya selaku kepala sekolah bersama guru  berusaha semaksimal mungkin untuk menyediakan fasilitas untuk GLS seperti membuat pojok baca di dalam kelas dan diluar kelas, membuat panggung kreasi sebagai wadah pengembangan minat bakat dan melengkapi fasilitas pustaka seperti komputer dan pengadaan buku bacaan. Setelah melengkapi sarana prasarana tersebut, sekolah merancang sebuah program yang bertujuan untuk menumbuhkan semangat literasi dan minat bakat siswa. Tentunya untuk menyusun program GLS ini, terlebih dahulu kami melakukan pengamatan kepada siswa untuk mengetahui sejauh mana minat baca siswa.

            Dari hasil pengamatan sekolah, penyebab rendahnya minat baca siswa SMP YLPI P.Marpoyan adalah kebiasaan membaca belum diterapkan sejak kecil, motivasi membaca siswa masih rendah, kondisi lingkungan keluarga yang tidak menjadikan membaca sebuah kebiasaan, dan maraknya penggunaan gawai (gadget). Atas kondisi tersebut sekolah membuat kegiatan GLS melalui program pustaka yang dikenal dengan pustaka Literasi, Pustaka Menulis, Pustaka Mengajar dan Pustaka Berbagi. Program ini dibuat selain untuk menumbuhkan minat baca siswa, program ini juga dapat mengembangkan kemampuan menulis siswa dan mengembangkan minat bakat siswa dibidang bahasa.

            Pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah SMP YLPI P.Marpoyan melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

1.    Pustaka Literasi

·         Guru dan siswa membaca buku selama 10 menit diawal pembelajaran pagi didalam kelas

·         Menjadikan pustaka berbasis digital yaitu perpustakaan yang menyimpan data baik itu buku (tulisan), gambar, suara dalam bentuk file elektronik dan mendistribusikanya dengan menggunakan protokol elektronik melalui jaringan internet.

·         Mengadakan berbagai perlombaan yang memancing minat baca siswa untuk menghasilkan karya seperti lomba menulis puisi,membuat poster, pemilihan duta literasi dan penghargaan untuk pejuang pustaka (siswa yang aktif membaca).

 

2.    Pustaka Menulis

·         Membuat pelatihan menulis bagi siswa yang berbakat dibidang bahasa, hasil pelatihan ini berupa karya kumpulan cerpen dan dibukukan

 

3.    Pustaka Mengajar

·         Memberikan bimbingan belajar bagi murid untuk membantu tugas tugas akademis yang didampingi guru dan tutor sebaya

 

4.    Pustaka berbagi

·         Menumbuhkan karakter siswa untuk berbagi seperti hibah buku, berbagi makanan dan minuman untuk pengunjung pustaka dan study banding.

            Besar harapan sekolah untuk dapat melaksanakan program pustaka tersebut secara berkelanjutan agar tujuan Gerakan Literasi Sekolah dapat terwujud. Program sekreatif apapun jika hanya semangat dilakukan diawal awal saja sedangkan selanjutnya enggan melaksanakannya maka akan menjadi percuma. Jadi apapun contoh program gerakan literasi sekolah (GLS) yang hendak dilaksanakan, pasti membutuhkan komitmen atau dukungan dari semua pihak yang terlibat di dalam sekolah. Seluruh warga sekolah bisa bersama sama menumbuhkan kesadaran akan pentingnya membaca dan membudayakan membaca di sekolah.

            Oleh karena itu, dalam rangka mendukung program gerakan literasi sekolah, semua warga sekolah wajib ikut serta dalam meningkatkan budaya membaca dan menulis dalam kehidupan sehari-hari, serta menjadi contoh atau teladan bagi pelajar lainnya. 


                 Video singkat tentang program pustaka di acara Puncak HGN Jakarta


 

 

 

 

 

 



Best Practise Pengaruh suhu,waktu dan pH KOMBUCHA

Menganalisis pengaruh suhu, pH serta waktu fermentasi pada pembuatan minuman KOMBUCHA   melalui analisis data menggunakan Artificial Intelli...