BUDAYAKAN MEMBACA SEJAK DINI MEMBENTUK
PRIBADI BERKUALITAS
Desmarita
Susantie, S.Pd
Guru Bahasa Indonesia
SMP YLPI P. Marpoyan

Literasi kalau kita lihat secara
umum diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam membaca dan menulis. Menurut
data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia sangat memperihatinkan, hanya
0,001%. Artinya, dari 1000 orang Indonesia, Cuma 1 orang saja yang rajin
membaca. Hal ini tentu membuat kita miris dan malu, karna bangsa kita yang
begitu besar dan luas ini yang penduduknya kurang lebih 276,4 juta jiwa hanya
segelintir orang saja yang peduli dan yakin akan pentingnya membaca buku.
Membaca
saat ini bukanlah hal yang mengasyikan dimasyarakat kilta, terutama kalangan generasi muda. Mereka lebih senang
bermain bola, main game, internet dan lainnya yang tak ada hubungannya dengan
membaca. Bahkan menonton televisi
berjam-jam lebih disukai. Barangkali kita perlu merenung, sejauh mana peranan
orang tua, keluarga, sekolah dan masyarakat untuk ikut andil dalam membudayakan
membaca dari sejak dini.
Menjadikan membaca sebagai budaya di kalangan remaja generasi
penerus bangsa bukanlah hal yang tidak mungkin. Namun juga bukan hal yang mudah
untuk di lakukan. Untuk itu perlu kiranya strategi-strategi yang dapat
memotivasi remaja untuk lebih menyukai bacaan. Misalnya dengan ada pustaka
kecil dirumah, kelas, sekolah dan tempat bermain mereka. Dengan menyajikan
buku-buku bacaan yang mereka minati. Dan menjadikan membaca suatu yang wajib,
baik dirumah apalagi disekolah.
Adalah sebuah proses ketika membaca dijadikan sebuah
budaya dikalangan yang sangat jauh dari kebiasaan membaca. Namun demikian
janganlah hal tersebut menjadikan kita pesimis bahwa membaca tak bisa dijadikan
budaya dikalangan generasi muda kita. Memberikan
pemahaman tentang pentingnya membaca juga perlu ditanamkan pada usia dini. Agar kelak mereka menjadi terbiasa dengan hal-hal yang
berhubungan dengan membaca. Karena membaca akan menghantarkan mereka kedunia
yang memiliki wawasan luas.
Terkadang tanpa kita sadari, kita telah memberikan contoh
kepada generasi muda bahwa kita juga engan untuk selalu menjadikan membaca
sebagai budaya. Kita lebih sering menyuruh, memerintah bahkan sampai memaksa
anak-anak untuk rajin membaca, tanpa kita mampu memberikan contoh bahwa kita
suka membaca. Membaca menjadi hal yang membosankan dan terkadang menjemukan
bagi anak-anak dan para remaja.
Kalaulah kita boleh bercermin pada negara-negara yang
telah maju, maka kita bisa melihat bahwa negara-negara besar yang maju itu,
adalah negara-negara yang menjadikan membaca sebagai budaya. Menjadikan membaca
sebagai suatu yang mengantarkan mereka menuju kesuksesan.
Marilah
kita mulai membaca dari saat ini dari diri sendiri, menjadikan contoh tuk
generasi muda bahwa membaca itu sesuatu yang menyenangkan, sesuatu yang
menjadikan hidup lebih bermakna dan berwawasan. Dengan banyak membaca dapat
membuka mata dan cakrawala kita. Dengan banyak membaca menjadikan kita
bermartabat.
Bangsa yang hebat adalah bangsa
yang memiliki ilmu dan dapat menjadikannya sebagai landasan dalam menentukan
sikap. Bangsa yang besar tidak akan basar tanpa adanya ilmu sebagai
penompangnya. Bangsa yang maju adalah bangsa yang peduli terhadap arti penting
sebuah bacaan. Membaca menghantarkan kita untuk dapat terus berjalan dijalan
yang lebih baik.
Membaca
merupakan jembatan menuju bangsa yang lebih maju. Masihkah kita menganggap
membaca hanyalah untuk mengisi waktu kosong, bukan menjadikannya sebagai bagian
dari budaya hidup, budaya membaca disetiap waktu dan tempat. Tentunya kita mempunyai harapan yang besar
terhadap generasi muda kita, harapan bangsa untuk ke depan lebih mengantarkan
bangsa ini menjadi bangsa yang tak hanya dilihat sebelah mata.
Membiasakan diri membaca berarti
kita telah memposisikan diri sebagai seorang yang beritelektual dan membudaya
kegiatan positif yang dapat melatih otak untuk menyerap segalah pesan dan
informasi yang bermanfaat bagi diri dan lingkungan. Dengan
membiasakan membacadi kalangan pelajar merupakan satu hal yang amat penting.Esensial
dari anak-anak yang rajin membaca akan membantu perkembangan pola pikir serta
kepribadian mereka yang lebih baik dan berwawasan.
Selain itu, dengan
membiasakan Budaya Membaca juga mencerminkan rasa suka dan cinta dengan ilmu,
karena salah satu yang menjadi sarana sangat penting yaitu menunjang
tercapainya suatu pendidikan, juga kepribadian yang dipengaruhi dari Budaya
Membaca yang ada.Jadi akan sangat terlihat efeknya kedepan, khusunya bagi para
pelajar, diantara mereka yang berilmu serta terdidik dengan baik tidak akan
mudah terpegaruh hal-hal yang akan merusak masa depan mereka. Mereka yang
membaca juga akan sangat ketara statusnya sebagai pelajar yang berwawasan luas
juga terdidik. Oleh karena itu sebagai pelajar harus mengerti betapa pentingnya
Membaca bagi kehidupan kita sehari-hari.
Membaca
merupakan proses yang memerlukan waktu tentunya tidak bisa instan, harus ada
kemauan bahkan paksaan untuk bisa secara berkesinambungan membudayakan
kebiasaan membaca. Lingkungan ikut memberi pengaruh yang sangat besar terhadap
hal tersebut. Namun tidak mmenutup kemungkinan kebiasaan baik ini bisa kita
lakukan, asal setiap kita saling mengingatkan betapa pentingnya membaca bagi
kelangsungan hidup kita dimasa mendatang.
Budaya Membaca
di kalangan Pelajar akan membentuk pelajar yang berintelektual, serta meiliki
kepribadian yang luhur. Hal itu dibuktikan dengan perkembangan cara berfikir
mereka untuk kedepan serta kritis dengan lingkungan mereka. Manfaat-manfaat
tersebut belum seberapa nilainya, andai saja pelajar sekarang ini menjadikan
kegiatan membaca sebagai aktifitas keseharian, maka Jangan heran jika pada masa
yang akan datang mereka mampu berkoar dan menunjukan kreatifitasnya di mata
dunia.
Ada satu pernyataan dari imam
syafi’i yang berbunyi:
“Barang siapa yang menginginkan
dunia maka hendaklhah dengan ilmu, dan barang siapa menginginkan akhirat maka
hendaklah dengan ilmu, dan barang siapa yang menginginkan kedua-duanya
maka hendaklah dengan ilmu”.
Dari
pernyataan tersebut menunjukan bahwa apa saja yang kita inginkan dapat menjadi
sebuah kenyataan apabila kita bersungguh-sungguh dan mempunyai keinginan untuk
mendapatkannya ilmu. Dan dikatakan seseorang berilmu apabila seseorang memiliki
kegemaran membaca buku telah tumbuh dengan baik sedari
masih anak-anak serta ditengah keseharian orang tersebut dan menjadikan membaca
bagian penting dalam keseharian.
Maka dari itu,
bukan sebuah hal yang mengagetkan apabila orang-orang berilmu akan dengan mudah
menguasai dunia ketimbang mereka yang tidak memiliki ilmu yang mendukung.
Karena kuncinya hanya satu, Membaca.
Dan hal yang paling menyenangkan serta representatif untuk membaca adalah kala
kita masih menjadi pelajar, adanya tuntutan belajar dari sekolah akan sangat
membantu pelajar untuk membaca. ini akan sangat sulit jika dibandingkan dengan
kondisi mereka yang sudah bekerja. Mereka para pekerja akan lebih sulit untuk
menentukan waktu membaca, dikeranakan beban pikiran yang menambah lelah otak
mereka.
Oleh
karena itu marilah kita para pelajar buka buku kita bersama-sama dan bacalah!
marilah wujudkan impian kita menjadi orang hebat melalui informasi dan manfaat
dari yang kita baca. Mari junjung tinggi-tinggi ideologi betapa pentingnya
kebudayaan membaca dikalangan pelajar agar mereka tahu bahwa pada saat mereka
tidak membaca bumi berhenti untuk menolak kehidupan mereka.